BREAKING

Kamis, 30 Januari 2014

12 Perusahaan Belanda Siap Investasi Wujudkan Smart City di Kota Bandung

Bandung - Sebanyak 12 perusahaan dari Belanda membidik investasi Kota Bandung. Rencananya selama dua hari ini mereka akan jalan-jalan keliling Bandung untuk melihat potensi Bandung untuk diubah menjadi smart city.

Hal itu dikatakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai menerima sekelompok perusahaan dari Belanda untuk menindaklanjuti hasil kunjungannya ke Eropa beberapa waktu lalu.

"Pertemuan ini terkait dengan kerjasama smart city dengan Amsterdam. Selain itu mereka juga menyampaikan kekuatan-kekuatan yang mereka punya," kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Menurut Emil, mimpi Kota Bandung untuk bisa menjadi smart city harus didukung dengan teknologi berskala internasional. Maka itu kerjasama dengan pihak luar sangat dibutuhkan.

"Dalam dua hari ini mereka akan jalan-jalan keliling Bandung. Setelah itu mereka buat proposal soal program yang mereka punya, kalau memungkinkan bisa ke RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah)," ucapnya.

Menurut Emil, untuk mewujudkan Bandung menjadi Smart City, tidak perlu selalu menggunakan APBD. Sementara ini banyak perusahaan asing yang akan menawarkan teknologinya dan berinvestasi di Bandung.

"Nanti teknologi yang ditawarkannya banyak. Misalnya angin bisa ditransformasi jadi listrik, mereka ahli di bidang itu," jelasnya.

Namun untuk mengelola seluruh kerjasama dengan luar negeri, dibutuhkan unit khusus yang akan menjalin kerjasama dengan pihak asing. Ia pun berkeinginan untuk membuat lembaga khusus untuk menindak lanjuti kerjasama dengan pihak internasional.

"Saya juga sempat mengobrol dengan Ketua DPRD, sepertinya Pemkot Bandung butuh unit kerja untuk follow up kerjasama internasional. Dengan SKPD sekarang pada repot. Jadi nanti tidak harus melulu saya yang terjun, butuh orang yang lebih intensif mem-follow up," tandasnya.

Sumber : http://www.detik.com

Rabu, 29 Januari 2014

Ridwan Kamil: Mau Juara, PERSIB Harus Kompak

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan, jika PERSIB ingin meraih juara Indonesia Super League (ISL), seluruh elemen yang ada didalam skuat Maung Bandung harus kompak untuk merealisasikan itu semua.
"Kami rindu juara, oleh karena itu apa yang diminta oleh PERSIB itu, kita harus kompak," kata kang Emil sapaan karib Wali Kota Bandung ini saat memberi sambutan dalam acara launching PERSIB di Pendopo Kota Bandung, Rabu (29/1).

Sementara itu, Ridwan juga mempunyai program untuk membantu PERSIB menjadi juara. Salah satu caranya yakni membudayakan sepak bola di kota Bandung.
Menurutnya, bila sepak bola sudah menjadi budaya, maka bibit-bibit pemain tidak akan sulit untuk didapat dan target untuk menjadi Juara pun dipastikan tidak sulit untuk merealisasikannya.
"Saya memimpikan Bandung punya budaya sepak bola, jadi kapan pun dan di manapun kita bisa main sepak bola. Mudah-mudahan anak-anak Bandung bisa jadi generasi penerus pemain PERSIB dan dapat membawa PERSIB juara," katanya. ***


Sumber :http://www.persib.co.id/berita-persib-bandung/beyond-the-field/5679-ridwan-kamil-mau-juara-persib-harus-kompak

Pengumuman CPNS Honorer Diundur Jadi 5 Februari 2014

Liputan6.com, Jakarta : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) kembali merevisi pengumuman mengenai hasil tes CPNS Honorer K-2.

Awalnya, pengumuman hasil tes CPNS Honorer K-2 direncanakan pada 4 Februari 2014, namun kini mundur sehari menjadi 5 Februari 2014.
"Untuk K2 ini kita minta waktu karena ada pertimbangan orientasi tenaga kependidikan, kesehatan dan penyuluh jadi kita pilah-pilah dulu," ungkap Menpan-RB Azwar Abubakar di kantornya, Rabu (29/1/2014).
Selain itu pertimbangan dari kementrian adalah penetapan afirmasi menurut jenis pekerjaannya (guru, tenaga kesehatan dan teknis, administratif), afirmasi berdasarkan umur, afirmasi berdasakan masa kerja, ketiga afirmasi kewilayahan.
"Jadi kita tidak bisa biarkan misalnya honorer yang umurnya sudah mendekati batas atas kita samakan dengan yang baru, juga masak yang sudah lama kerja kita samakan yang baru kerja, kan tidak juga," papar dia.
Pengumuman ini nantinya akan diumumkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) bukan diumumkan langsung oleh Kemenpan-RB. Setelah itu nantinya pengumuman tersebut akan diserahkan kepada beberapa wilayah Kabupaten.
Tidak hanya itu, Kemenpan-RB juga memberikan kebijakan ke beberapa PNS Honorer K2 yang akan diangkat di beberapa daerah untuk kembali di sekolahkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Wilayah-wilayah yang mewajibkan para pelamar CPNS Honorer K2 ini disesuaikan dengan tingkat pendidikan wilayah tersebut dan jumlah posisi yang dibutuhkan.
"Dengan begitu nanti supaya wilayah tersebut tingkat pendidikannya juga akan meningkat, jadi tidak tertinggal lagi," kata Azwar. (Yas/Nrm)


Sumber : http://cpns.liputan6.com/

Kebijakan Penyaluran Beasiswa

Layanan Beasiswa LPDP diperuntukkan kepada pemuda-pemudi terbaik Indonesia. Namun demikian, beasiswa ini menjadikan wilayah, strata sosial, dan gender sebagai pertimbangan bagi penerimanya.
Besaran Beasiswa diupayakan mencukupi kebutuhan penerima beasiswa selama menjalani studi. Dengan demikian, penerima beasiswa dapat berprestasi.
Penerima Beasiswa adalah seluruh pemuda-pemudi berkewarganegaraan Indonesia yang memiliki prestasi akademis di jenjang pendidikan sebelumnya. Di samping itu, penerima beasiswa juga diharapkan memiliki jiwa kepemimpinan dan mempunyai komitmen untuk berkontribusi bagi Indonesia.

Klik Sumber Selengkapanya  [ http://www.lpdp.depkeu.go.id/index.php?page=kebijakan-beasiswa ]

Peluncuran Tim Persib Bandung 2014

INILAH.COM, Bandung - PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), secara resmi melakukan peluncuran tim Persib Bandung. Acara perkenalan ini dilakukan di Pendopo Kota Bandung, Rabu (29/1/2014) sore.

Menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014, Maung Bandung memboyong 20 penggawa. Tak hanya memperkenalkan para amunisinya, tiga jersey anyar dipastikan bakal menjadi seragam baru pasukan Djadjang Nurdjaman itu.

Ke-20 penggawa Persib itu yakni I Made Wirawan, Shahar Ginanjar, M. Natsir (kiper), Supardi Nasir, Agung Pribadi, Abdul Rahman, Vladimir Vujovic, Ahmad Jufrianto, Tony Sucipto, Jajang Sukmara (belakang).

Lalu Atep, Hariono, M Taufik, Makan Konate, Firman Utina, M.Ridwan (tengah), Tantan, Ferdinand Sinaga, Sigit Hermawan, serta Rudiyana (depan).

Sedangkan untuk jersey, musim ini Atep dkk memiliki tiga kaos pertandingan yakni, home, away dan laga netral.

Untuk jersey kandang, warna biru-biru tetap mendominasi. Warna putih masih menjadi ciri khas kaos laga tandang. Sendangkan biru tua, nantinya akan dipergunakan sebagai seragam pertandingan netral.

Persib Salawasna, menjadi tema pada peluncuran tim kebanggaan warga Jawa Barat itu. Hadir Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga para petinggi PT PBB dan Manajer Tim Umuh Muchtar.

Melalui sambutannya, Deddy Mizwar berharap Persib dapat merengkuh trofi juara. Dia pun optimistis skuat Persib dapat mengobati dahaga bobotoh selama ini.

"Persib harus mendapat juara di musim ini, Persib sudah lama tidak merasakan gelar juara. Materi pemain Persib berkualitas," kata Deddy Mizwar.

Senada dengan Wakil gubernur, salah satu komisaris PT PBB, Zaenuri Hasyim menginginkan hal serupa. Terlebih hampir 20 tahun, Tanah Parahyangan tak pernah disinggahi trofi ISL sejak musim 1994/1995 lalu.

"Tentunya ingin juara, karena sudah 20 tahun kita belum juga juara. Setiap tahun targetnya selalu juara, tidak ada kedua atau ketiga. Musim ini, sesuai dengan tag-line Kota Bandung, Bandung Juara," kata Zaenuri. [hus]

Sumber : http://www.inilahkoran.com

Kamis, 23 Januari 2014

Kota Bandung Jadi Tuan Rumah 27 Cabor di PON Jabar

Liputan6.com, Bandung : Kota Bandung akan menjadi tuan rumah pertandingan bagi 27 cabang olahraga di PON XIX/2016. Hal ini diungkapkan kata Ketua KONI Kota Bandung Aan Johana di Bandung, Selasa (14/1/2014).
"Hasil rapat koordinasi tempat pertandingan PON, sebanyak 27 dari 37 cabang yang dipertandingkan akan digelar di wilayah Kota Bandung," kata Aan.
Menurut Aan, penunjukkan Kota Bandung sebagai tuan rumah untuk mayoritas pertandingan PON merupakan sebuah kehormatan sekaligus mengulang prestasi di 1961 lalu."Sejumlah fasilitas PON III/ 1961 yang masih ada saat ini akan direvitalisasi dan diperbaharui sehingga berstandar nasional," katanya.
Ia menyebutkan, cabang yang dipertandingkan akan menggunakan fasilitasi di GOR Padjadjaran, Sasakawa, UPI, GOR-CTra Arena, Saparua, GOR Bandung dan tentunya pembukaan PON XIX/2016 di Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage.
Sedangkan sejumlah cabang lainnya akan dipertandingkan di daerah yakni di Purwakarta (dayung), Kabupaten Bandung dan Bandung Barat serta di Sumedang.Kota Bandung, kata Aan telah bersiap untuk melakukan perbaikan sejumlah fasilitas olahraga yang akan digunakan PON. Terutama menambah jumlah kapasitas penonton serta membangun tribun penonton di sejumlah venue.
Salah satunya GOR Bandung, yang akan menjadi ajang pertandingan bulu tangkis akan direvitalisasi dan dilengkapi dengan fasilitas tribun yang menampung penonton lebih banyak.Demikian juga GOR Padjadjaran juga akan diperbaiki dan direvitalisasi agar memenuhi standar pertandingan untuk PON.
"GOR Bandung akan dirombak dan dibangun sehingga memiliki kapasitas penonton yang banyak, saat ini kondisinya tidak memungkinkan karena kapasitasnya kecil," kata Aan.
Sedangkan Gelora Bandung Lautan Api, menurut dia sudah mulai akan dikembangkan ke areal di sekitarnya untuk perluasan areal parkir dan membangun sejumlah fasilitas olahraga lainnya untuk PON.
"Diharapkan dalam tiga tahun ke depan bisa tuntas, tahun 2014 ini pembangunanya sudah mulai dilakukan," pungkasnya. (ant/Def)

Rabu, 22 Januari 2014

Wah, Belanja Barang PKL di Bandung Bisa Didenda Rp 1 Juta

Bandung - Beragam upaya dilakukan Pemkot Bandung untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL). Tak hanya pedagangnya yang ditertibkan, tapi pembeli pun akan dikenakan sanksi berupa denda jika membeli produk PKL di kawasan terlarang. Tak tanggung-tanggung, dendanya mencapai Rp 1 juta. Wah!

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (23/1/2014).

"Itu sesuai perda, selama ini belum pernah dicoba ditegakkan. Jadi akan kita tegakkan supaya masyarakat juga tidak membeli barang-barang PKL yang berjualan di tempat yang dilarang," kata pria yang akrab disapa Emil tersebut.

Saksi berupa denda tersebut termaktub dalam Perda Kota Bandung No 4 Tahun 2011 Tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima Pasal 24 ayat 1 dan 2. Dalam pasal tersebut tertulis, ayat (1) Masyarakat dilarang membeli dari PKL yang berada di zona merah dan zona kuning yang tidak sesuai dengan peruntukan waktu dan tempatnya, (2) Pelanggaran sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dikenakan biaya paksa penegakan hukum sebesar Rp 1.000.000.

"Saya juga suka beli barang di PKL, tapi tidak di tempat yang dilarang," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Emil, sanksi denda akan diimplementasikan mulai minggu depan. Diharapkan warga tidak lagi membeli barang-barang yang dijual PKL di tempat terlarang, sehingga PKL tidak muncul kembali di tempat-tempat yang sudah ditertibkan oleh Pemkot.

"Kita akan sosialisasi dulu selama satu minggu ini. Semuanya memang butuh proses. Karena sulit mengembalikan apa yang sudah menjadi kebiasaan selama sepuluh tahun, menjadi sebuah budaya baru," katanya.

Sumber : Avitia Nurmatari - detikNews

Waspada, Penyakit Pascabanjir Lebih Berbahaya

INILAH.COM, Bandung - Salah satu dokter relawan medis, dr Taufik mengatakan, satu hingga dua pekan setelah bencana, ancaman penyakit harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Seperti diketahui berbagai penyakit mengintai para korban banjir, seperti diare, ISPA, dan lainnya.

Dokter yang berpengalaman menangani pengungsi di berbagai bencana ini terus mengingatkan berbagai pihak karena biasanya berbagai aksi peduli, termasuk layanan kesehatan, hanya terfokus di fase darurat saja. Padahal, ancaman penyakit yang lebih besar muncul beberapa hari setelah
bencana.

Satu lagi yang diingatkannya dan tak boleh dianggap sepele, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), stres paska trauma akibat bencana. “Ini bukan kesalahan perilaku. Ini penyakit dan harus ditangani segera” tegasnya dalam siaran pers Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diterima INILAH, Kamis (23/1/2014).

Gejalanya muncul beberapa hari setelah bencana, dalam kondisi batin tertekan akibat musibah, lelah dan pikiran kacau, pengungsi terancam mengalami PTSD. Biasanya, kata dr Taufiq, seseorang yang mudah marah, tak mampu menahan emosinya, itu tanda-tanda ia mengalami PTSD. Tidak boleh dianggap enteng, karena efeknya sangat besar.

“Orang bisa bunuh diri akibat PTSD, ini tidak boleh dibiarkan. Harus ada tim yang segera membantu mengatasi penyakit ini,” ucapnya.

Tidak semua pengungsi mampu mengendalikan kejiwaannya pascabencana. Bahkan mereka pun mungkin tidak sadar jika kondisi kejiwaannya sedikit terpengaruh akibat trauma paska bencana. Mereka akan mudah terpancing emosi atau tersulut isu-isu yang belum tentu kebenarannya.

Taufiq meminta peran setiap relawan dan tokoh masyarakat agar sering menyapa dan mengajak bicara para pengungsi agar senantiasa sabar dan mau mengungkapkan permasalahannya. Kadang, ngobrol-ngobrol kepada
pengungsi dianggap hal biasa, padahal ini penting untuk tetap bisa menstabilkan emosi dan kejiwaan mereka. Peran ini bisa dilakukan oleh para relawan, terutama relawan-relawan yang memiliki latar belakang psikologi. [rni]

Sumber : Oleh: Reni Susanti [ http://www.inilahkoran.com]

Senin, 20 Januari 2014

Kota Bandung Jadi Percontohan Raskin Gratis

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung menjadi percontohan penyaluran Raskin di Jawa Barat yang telah mengratiskan beras bersubsidi itu bagi rumah tangga sasaran dalam dua tahun terakhir.
"Raskin di Kota Bandung telah dua tahun digratiskan bagi RTS, Pemkot Bandung mensubsidi pembayaran Raskin ke Bulog Jabar," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Eli Wasliah di Bandung, Rabu (22/1).
Ia menyebutkan, Pemkot Bandung mensubsidi Raskin Kota Bandung senilai Rp24 miliar dengan menggunakan dana APBD Kota Bandung.
Eli menyebutkan, jumlah rumah tangga sasaran penerima Raskin di Kota Bandung sebanyak 62.255 RTS yang tersebar di puluhan kecamatan di Kota Kembang. Masing-masing mendapat alokasi 15 kilogram per RTS.
"Raskin gratis hingga ke sasaran, karena subsidi telah termasuk biaya distribusi. RTS menerima Raskin tanpa membayar sepeserpun," katanya.
Namun demikian, kata Eli pihaknya melakukan pemantauan intensif terhadap penyaluran Raskin di Kota Bandung. Selain untuk memastkan Raskin tepat sasaran, juga untuk mengawasi kualitas beras yang didistribusikan.
"Bila kualitas beras kurang memadai, segera laporkan kepada petugas dan kami akan menukarnya ke Bulog. Kami sudah komitmen untuk melakukan pengawasan kualitas beras dan selama 1x24 jam kami kembalikan ke Bulog selanjutnya dilakukan penggantian dengan beras baru," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung itu menambahkan.

 
Copyright © 2013 Osis SMA Taruna Bakti Bandung
Design by FBTemplates | BTT